perlakuan akuntansi terhadap listrik prabayar

Seiring dengan kemajuan zaman, Perusahaan Listrik Negara (PLN ) pun mengikuti perkembangan zaman yang ada, contohnya saja meteran listrik dan cara pembayarannya. Dulu dinamakan listrik pasca bayar yang artinya di gunakan dulu listriknya baru di bayar, sekarang sudah di namakan dengan listrik prabayar yang artinya di bayar dulu baru listriknya bisa di gunakan. Dengan hal tersebut kepatuhan masyarakat untuk membayar listrik pun semakin meningkat, soalnya kalau tidak bayar berarti listriknya tidak bisa di gunakan.
Terlepas dari itu saya tidak membahas mengenai kemajuan-kemajuan apapun itu, yang saya ingin bahas adalah pertanyaan dari teman saya sewaktu jalanya diskusi dalam kelas, waktu itu diskusinya menyinggung tentang biaya variabel dan biaya tetap, tidak ingat dengan pasti kenapa sehingga biaya listrik bisa di jadikan contoh, tapi saya mengatakan bahwa biaya listrik itu ada komponen variabelnya dan ada komponen tetapnya, ada biaya yang ketika kita tidak menggunakan listrik dalam satu bulan tetapi kita tetap membayar biaya beban-nya, biaya yang satu ini selalu sama setiap periodenya ketika kita tidak menggunakan listrik (terkecuali ada perubahan kebijakan pada PLN), sedangkan komponen variabelnya yang kita sama-sama tahu bahwa saat penggunaan kita tinggi maka bayarnya juga pasti tinggi, biaya itu yang kita bayar setiap bulannya, teman saya terus menanggapi
Bagaiman dengan listrik sekarang yang kita bayar dulu baru kita gunakan, yang penggunaanya apabila telah di tentukan setiap bulan sama maka setiap bulannya kita akan membeli pulsa listrik dengan harga yang sama, misalnya sajah pulsa 100.000, maka bayarnya pun Rp100.000, beda dengan pulsa pascabayar yang kita hanya tau gunakan sehingga setiap bulannya pasti berbeda-beda,?
Yang teman saya maksud adalah ketika kita menentukan akan membeli pulsa listrik dalam sebulan berapa maka aktivitas kita yang akan kita gunakan mengikuti banyaknya listrik yang tersedia, contohnya saja kalau dengan pulsa 100.000 dapat menghsilkan 100 unit produk, maka dalam sebulan kita hanya akan memproduksi sebanyak 100 unit, tetapi kalau kita menggunakan listrik pasca bayar maka produksi kita bisa lebih atau kurang sehingga biaya listriknya pun akan mengikuti perubahan ativitas, asumsi kedua teman saya adalah kalau listrik prabayar itu kan tidak mungkin kita gunakan sampai habis total, pastinya setelah mendengar bunyi yang menandakan listrik akan habis maka kita akan mengadakan pembelian ulang, dengan harga yang sama maka biayanya akan tetap, kira-kira begitu yang teman saya maksudkan.

Apakah biaya listrik prabayar adalah komponen tetap atau variabel
Untuk memprediksi laba tentunya terlebih dahulu kita memprediksi titik impas, tidak semua volume penjualan terus dapat membawa keuntungan bagi perushaan, karna untuk untung tentunya penjualan kita harus berada di atas titik impas sehingga terdapat laba. Yang artinya tidak mungkin kita menentukan bahwa biaya listrik yang akan menentukan besarnya volume produksi kita, yang nantinya volume produksi itu juga pasti menentukan basarnya penjualan, karena tidak mungkin kita memproduksi 100 unit tapi kita menjual 150 unit, apalagi sekarang ini semua berbasis activity-based sehingga yang menjadi penggerak yang menentukan volume produksi adalah permintaan konsumen, dan volume produksi yang akan menentukan besarnya biaya listrik yang akan kita gunakan, sehingga biaya listrik akan berubah mengikuti volume kegiatan dan akan menjadi variabel.
Dalam kerangka pemikiran baru yaitu biaya berdasarkan aktivitas (activity-based cost) hubungan sebab akibat harus dapat di terapkan sebagai penilaian, contohnya saja Kalau perusahaan mengharuskan laba meningkat, Maka volume penjualan harus di tingkatkan. Kalau perusahaan menghendaki volume penjualan meningkat, Maka kegiatan produksi pasti akan ikut menigkat. Kalau kita menaikan Volume kegiatan produksi  Maka  Biaya listrik (biaya produksi) juga pasti ikut naik, itulah hubungan sebab akibat yang di maksud. Sehingga listrik prabayar tetaplah komponen variabel

Perlakuan terhadap biaya listrik prabayar
Walaupun sama saja dengan listrik pascabayar yang merupakan komponen variabel, saya rasa ada sedikit perbedaan antara kedua biaya ini, perbedaan pertama sudah terlihat dari makna nama listriknya saja, prabayar dan pasca bayar, kalau pasca bayar maka kita gunakan dulu baru kita mengeluarkan biaya, yang artinya seberapa banyak kita gunakan maka yang kita bayar pun pasti sama, dengan kata lain tidak ada sisah, tetapi kalau kita lihat pada listrik prabayar ternya terdapat sisah listrik, karna saat mengunakan listrik prabayar tidak mungkin kita membiarkan listrik itu sampai habis (padam) baru kita mengadakan pembelian, yang pastinya kita akan adakan pembelian saat listrik tersebut masi tersisah, bahkan tidak jarang ketika kita mengawali periode baru namun listrik yang tersisah dari periode lalu masi memenuhi kapasitas produksi (katakanlah belum ada bunyi tanda pulsa listrik akan habis) namun kita sudah harus melakukan pembelian. Hal ini lah yang pembahasanya belum ada di dalam buku yang kami gunakan, sehingga tidak heran kalau teman saya bertanya demikian.
Saya akan coba membahas lebih dalam tentang hal ini menggunakan pemikiran saya sebagai seorang mahasiswa yang tebatas.
Yang saya dengar bahwa saldo dari listrik yang tersish dapat di periksa sisahnya, namun saya tidak tahu pasti, yang pastinya dalam akuntansi sudah biasa menggunakan estimasi untuk memperkirakan sesuatu yang tidak dapat di ukur dengan pasti, ada yang berpendapat bahwa jumlah tersebut pastilah tidak material, yups benar seklai, jumlah tersebut pasti tidak material, apabila pembelian kita lakukan ketika sudah ada tanda bahwa listrik akan habis, tapi bagaimana kalau ternya kita melakukan pembelian saat pulsa listrik yang tersisah masih banyak, apakah jumlah tersebut tidak material?, walaupun sisah tersebut tidak material ketika telah menjadi sisah namun sisa tersebut akan menjadi lebih besar ketika di gabungkan dengan pembelian listrik berikutnya, terus apa yang harus dilakukan dengan sisah dari listrik tersebut?
Biaya listrik akan di perlakukan sebagai BOP dan akan ikut menentukan besarnya harga pokok produksi, kalau kita mengakui semua uang yang kita keluarkan sebagai biaya listrik maka dijamin pasti biaya produksi pasti akan sangat tinggi, contohnya saja kalau kita menggunakan listrik pasca bayar dan pada akhir bulan jumlah yang harus kita bayar adalah sebanyak 188.000. maka yang kita akui biaya adalah 188.000, namun bagaimana dengan listrik prabayar, jenis listrik ini tidak menjual pulsa listrik dengan harga dan  jumlah 188.000, mau tidak mau kita harus membeli pulsanya 200.000 (katakanlah), tetapi dari pengalaman periode lalu maka kita menentukan basarnya listrik yang kita gunakan sebanyak 188.000, bagaimana dengan sisah 12.000 dari 200.000 tersebut? Apakah harus di akui secara keseluruhan sebagai biaya,?
Penyelesaiaan kasus
Bukan hal yang baru lagi ketika kita masi harus mengakui pembelian bukan sebagai biaya tetapi sebagai aset terlebih dahulu, sama halnya dengan produk yang kita punya, ketika di beli maka kita masih harus mengakui sebagai aset terlebih dahulu sebelum kita mengakuinya sebagai harga pokok penjualan (biaya), terus bagaimana kita mengalokasikan angka moneter (jumlah uang) tersebut sebagai biaya?
Pada saat pembelian, alangkah baiknya kita mengakui sebagai pembelian listrik, sebanyak yang dibeli.
Sebagai contoh pada tanggal 1 februari, PT ABC membeli vosher listrik prabayar dengan harga 100.000, biasanya dalam pembelian sering di pungut biaya admin BANK dan PPJ. Jadi harga yang kita bayarkan 100.000 itu hanya memiliki strom tidak sampai 100.0000. asumsikan saja biaya admin BANK senilai 3.000, dan PPJ senilai 2.000. maka jurna yang harus di buat adalah
Pembelian listrik (aset)                        95.000
Beban admin BANK dan PPJ              5.000
            -kas                                                                  100.000

(catatan: listrik di akui hanya sebesar  95.000, karena pembayaran yang kita lakukan tetap dengan harga Rp100.000, namun di dalamnya sudah mengandung unsur beban admin BANK dan lain sebagainya sebesar 5.000)

Karena listrik yang kita beli pada awal periode baru kemudian dapat kita gunakan, maka listrik tersebut tidak dapat kita golongkan sebagai biaya, mengingat biaya harus dapat di tandingkan dengan manfaat ekonomi dari biaya tersebut, pada kenyataannya listrik yang kita beli belum menghasilkan manfaat ekonomi bagi kita maka listrik masi merupakan sumber daya yang di milik oleh perusahaan yang merupakan aset perusahaan. Seiring dengan penggunaannya maka listrik akan dapat kita katakan sebagai biaya
Sebagai contoh pada akhir bulan, saat melakukan pemeriksaan ternya di ketahui pulsa listrik prabayar yang tersisah sebesar 11.000.

Maka dapat di hitung jumlah biaya sebagai berikut :
Pembelian listrik          95.000
Persediaan akhir          (11.000)
Penggunaan listrik       84.000

Penggunaan listrik itulah yang dapat kita golongkan sebagai biaya yang akan di laporkan pada laporan L/R  dan sisah nya masih tetap di akui sebagai aset sebesar 11.000. yang akan di laporkan di neraca.  jurnal yang akan nampak sebagai berikut :
Biaya listrik                             84.000
      -Pembelian listrik              84.000
(mengakui adanya penggunaan listrik dan menyebabkan berkurangnya aset listrik)

Pada buku besar akan nampak


Buku besar listrik

            D                                           K
pembelian listrik     95.000         penggunaan listrik 84.000
sisa listrik                11.000

saldo akhir listrik sebesar 11.000 akan menjadi saldo awal pada bulan berikutnya
dengan demikian perusahaan tidak akan mengakui biaya listrik sebelum listrik digunakan.
Kesimpulannya listrik prabayar maupun pascabayar tetaplah komponen variabel, namun berbeda dalam proses pengakuan, untuk pascabayar langsung di akui sebagai biaya, sedangkan untuk prabayar harus di akui sebagai aset terlebih dahulu lalu kemudian seiring dengan penggunaan daya listrik maka akan menjadi biaya.

Komentar

  1. Coin Casino - Games - CasinoWise
    Coin Casino is one of the more reputable online 코인카지노 추천인 casinos in the world. The CasinoWise has been around since 2005. With a lot of work in development, we are well-known for

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HARGA POKOK JASA

PENGELUARAN PENDAPATAN DAN PENGELUARAN MODAL